Ella Nurlaila
11 April 2024
shutterstock

Fatherless di Indonesia: Pentingnya Peran Ayah bagi Anak

Beberapa waktu lalu, terungkap kabar tentang Indonesia yang termasuk dalam kategori Fatherless Country nomor 3 di dunia. Sontak satu Indonesia ramai membahas topik tersebut. Fenomena fatherless di Indonesia ternyata cukup mengejutkan ya Mums.


Informasi tersebut diungkapkan dalam sebuah program sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam sebuah acara yang bertajuk  “Peran Ayah dalam Proses Menurunkan Tingkat Fatherless Country Nomor 3 Terbanyak di Dunia.” Program yang berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2021 lalu itu, menyebutkan bahwa fatherless di Indonesia menjadi alasan dilakukannya acara sosialisasi tersebut. 

Baca juga: Peran Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak, Super Hero yang Sesungguhnya


Dampak Buruk Fatherless di Indonesia

Sama seperti ibu, peran ayah sangatlah penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Karenanya fenomena fatherless di Indonesia jadi masalah yang cukup serius. Fatherless atau tidak adanya peran ayah dalam pengasuhan anak, tentu saja memberikan berbagai dampak serius dalam tumbuh kembang seorang anak. 


Secara umum dampak buruk fatherless di Indonesia mengakibatkan munculnya beragam risiko terhadap tumbuh kembang anak, di antaranya : lebih mungkin menjadi anak yang agresif, mengalami depresi karena fatherless sendiri menjadi sebuah stressor, tumbuh jadi anak yang tidak percaya diri, mempengaruhi prestasi di sekolah, rentan melakukan berbagai bentuk kenakalan bahkan tindakan kriminal. 


Menurut Mark Borg Jr, PhD, psikoanalis dan penulis "How We Use Dysfunction Relationships to Hide From Intimacy", anak-anak yang tumbuh tanpa peran ayah di dalamnya, ada upaya untuk memberikan kompensasi atas apapun yang mereka rasakan, pikirkan, dan yakini yang hilang dari sosok pengasuh utama. 

Baca juga: Anak Dekat dengan Ayah, Ternyata Banyak Dampak Positifnya!


Peran Penting Ayah Dalam Mengasuh Anak 

Keberadaan sosok ayah di tengah-tengah keluarga sangatlah penting. Kehilangan sosok ayah, artinya kehilangan pula peran pentingnya dalam mengasuh anak, sayangnya kondisi ini akan jauh berbeda manakala sosok ayah tidak lagi ada bersama keluarga. 


Sejumlah peran penting ayah di antaranya memperkuat kondisi mental dan emosional anak sehingga membimbing anak menjadi sosok yang percaya diri, berani, dan kuat. 


Interaksi seorang ayah dengan buah hatinya yang dibangun sejak kecil hingga dewasa akan menumbuhkan rasa aman, meningkatkan harga diri, dan berdampak siginifikan terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. 


Kini ekspektasi dari peran ayah semakin beragam. Ayah tidak hanya sekadar pencari nafkah, melainkan juga posisinya sejajar dengan ibu yang memiliki tanggung jawab yang sama dan setara dalam mengasuh, mendidik dan menafkahi keluarga. Kondisi ini tentu saja berdampak baik pada perkembangan anak secara holistik, mencerminkan dinamika keluarga yang seimbang dan harmonis. 


Di luar itu, peran ayah dalam kegiatan akademik anak juga sangat signifikan. Terlibat dalam kegiatan akademik bersama anak-anak akan meningkatkan pengalaman belajar mereka dan menumbuhkan lingkungan eksplorasi pendidikan yang mendukung prestasi anak. Ayah yang berperan aktif dalam urusan pendidikan anak-anaknya, membantu mengerjakan pekerjaan rumah, menghadiri pertemuan orang tua dan guru, akan mendorong anak-anak makin percaya diri dalam mengejar prestasi di sekolah. Keterlibatan ayah menguatkan pesan yang kuat pada anak tentang pentingnya pendidikan dan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap komitmen akademik mereka. 


Dan yang tidak kalah pentingnya peran ayah dalam perkembangan sosial anak-anak adalah ayah jadi panutan bagaimana berinteraksi dengan orang lain, bergaul yang sehat, membentuk keterampilan dan hubungan sosial yang ideal. Ayah yang supel, akan lebih mudah membentuk anak-anak yang supel pula. Selain itu ayah yang memperkenalkan anak-anak dengan berbagai lingkungan sosial membantu anak mudah beradapasi, menumbuhkan empati. Keterampilan sosial ini tentu saja sangat dibutuhkan anak-anak dalam proses pembentukan karakternya. 


Namun, semua perspektif tersebut runtuh seketika manakala fatherless di Indonesia semakin marak akhir-akhir ini. Sebab keterlibatan ayah sangat penting dalam membina kesehatan emosional dan kesejahteraan anak. Manfaat psikologis ini tidak hanya untuk jangka pendek melainkan juga untuk jangka panjang, membentuk kepribadian dan karakter anak di masa dewasa kelak. 


Mums, kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan, namun bukan mustahil untuk disiasati. Caranya dengan menggantikan beberapa peran ayah yang bisa dilakukan oleh Mums ataupun sosok lelaki dewasa di dalam keluarga seperti anak laki-laki pertama, paman, atau siapapun yang memiliki otoritas dalam keluarga tersebut. Dengan demikian, dampak buruk fatherless di Indonesia bisa diminimalisir karena ada individu lain yang mengambil alih peran ayah semaksimal mungkin.  


Referensi : 


  • # Pria
  • # Untuk Ayah
  • # TBN Psikologi
  • # TBN 4 Tahun